Tuesday 9 September 2008

15 . Lowongan di Akhirat

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !



LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :



A. Penghuni Syurga


B. Penghuni Neraka



UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :



Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.

2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.

3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.


Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia.

Rasulullah bersabda,
“Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim).

Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.



UNTUK POSISI B

DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI



Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng).


Rasulullah saw bersabda,
“Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim).


Rasulullah saw bersabda,
“Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).


Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat. Selain fasilitas tersebut,


para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :


1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.

2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.


SYARAT-SYARAT PELAMAR -

Tidak diperlukan ijazah


- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.

Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.


WAKTU WAWANCARA :
Wawancara tahap

1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda.


Sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal).


Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.
Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.


LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I,

dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.


Wawancara tahap II,

dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.

Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian



WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?

4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?

6. Siapa saudaramu?

Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah,
tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.



CARA MELAMAR:



Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).


BENARKAH LOWONGAN INI ?


Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.


Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)


Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.


MAU MELAMAR KE POSISI B ?

14.Kisah seorang ustad yang risau terhadap putrinya







Kisah perjalanan batin seorang ulama, melalui doa, rasa kecewa, takut, marah, khawatir, hingga mendapatkan hidayah, bahwa putri bungsunya yang progressive/agresive ternyata tetap dalam lindungan dan Jalannya Allah S.W.T. Jakarta, 15 Juni 1975 Hari ini engkau terlahir ke dunia, anakku. Meski tidak seperti harapanku bertahun-tahun merindukan kehadiran seorang anak laki-laki, aku tetap bersyukur engkau lahir dengan selamat setelah melalui jalan divakum. Telah kupersiapkan sebuah nama untukmu; Qaulan Syadida..Aku sangat terkesan dengan janji Allah dalam surat Al-Ahzab ayat tujuh puluh, maknanya perkataan yang benar. Harapanku engkau kelak menjadi seorang yang kaya iman dan memperoleh fauzan'adzima, kemenangan yang besar seperti yang engkau telah dijanjikan Allah dalam Al-Quran. Sungguh kelahiranmu telah mengajarkanku makna bersyukur... 1981 Tahun ini engkau memasuki sekolah dasar.


Usiamu belum genap enam tahun. Tetapi engkau terus menangis minta disekolahkan seperti saudarimu. Engkau berbeda dari keempat kakakmu terdahulu. Bagaimana engkau dengan gagah tanpa ragu atau malu-malu melangkah memasuki ruang kelasmu. Bahkan engkau tak minta dijemput. Saat ini aku mulai menyadari sifat keberanian yang tumbuh dalam dirimu yang tak kutemukan dalam diri saudarimu yang lain.
1987 Putriku, sungguh aku pantas bangga padamu. Tahun ini engkau ikut pertandingan tingkat nasional di sebuah TV. Dengan bangga aku menyaksikan engkau tampil penuh confident di layar TV dan aku pun bisa berkata pada teman-temanku; itu anakku Qaulan...Meski tidak nomor satu, aku tetap bangga padamu. Namun di balik rasa banggaku padamu selalu terbesit satu kekhawatiran akan sikapmu yang agak aneh dalam pengamatanku.


Tidak seperti keempat kakakmu yang kalem dan cendrung memilik sifat-sifat perempuan, engkau justru sangat angresif, pemberani, agak keras kepala, meski tetap santun padaku dan selalu juara kelas.
Jika hari Ahad tiba, engkau lebih suka membantuku membersihkan taman, mengecat pagar, atau memegangi tangga bila aku naik untuk membetulkan atap yang rusak. Engkau lebih sering bersamaku dan bertanya tentang alat-alat pertukangan ketimbang membantu ibumu memasak di dapur seperti saudarimu yang lain. Kebersamaan dan kedekatanmu denganku, membuatku sering meperlakukanmu sebagai anak lelakiku, dengan senang hati aku menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, membekalimu dengan pengatahuan dan permainan untuk anak lelaki. Tak jarang kita pergi memancing atau sekedar menaikkan layang-layang sore hari di lapangan madrasah tempat aku mengajar. Putriku, sungguh kekhawatiranku terbukti jugak.


Engkau menolak bersekolah di sekolah ugama seperti saudarimu. Diam-diam tanpa sepengetahuanku engkau telah register di sebuah sekolah kebangsaaan. diriku sangat marah padamu. beruntung ibumu datang membelamu, jika tidak, mungkin tangan ini sudah berpindah ke pipimu yang putih mulus. Degilnya dirimu, bahkan tak setetes airmata pun jatuh dari kedua matamu yang tajam menatapku.
Putriku, jika aku marah padamu semata-mata karena aku khawatir engkau larut dalam situasi pergaulan yang tak bagus, anakku. Terlebih-lebih saat engkau menolak mengenakan jilbab seperti keempat kakakmu. Betapa sedih dan kecewa hatiku melihatmu,


Nak...
1993 Tahun ini engkau menamatkan SPMmu. Engkau menjadi gadis cantik, periang, pemberani, dan banyak teman. Temanmu mulai dari tukang kebun sampai tukang becak, wartawan, bahkan menurut ibumu pernah anggota pasukan khas darat datang mencarimu. Putriku, disetiap bangun tidurku, aku seolah tak percaya engkau adalah putriku, putri seorang yang sering dipanggil Ustadz, putri seorang kepala madrasah, putri seorang pendiri perguruan Islam... Putriku, entah mengapa aku merasa seperti kehilanganmu. Sedih rasanya berlama-lama menatapmu dengan potongan rambut hanya berbeda beberapa inchi dengan rambutku. Biar praktis dan sehat; berkali-kali itu alasan yang kau katakan pade ibumu. Jika terjadi sesuatu yang tidak baik pada dirimu selama melewati usia remajamu, putriku maka akulah orang yang paling bertanggung jawab atas kesalahan itu. Aku tidak behasil mendidikmu dengan cara yang Islami.



Dalam doa-doa malamku selalu kebermohon pada Rabbul 'Izzati agar engkau dipelihara olehNya ketika lepas dari pengawasan dan pandangan mataku. Kesedihan makin bertambah takkala diam-diam engkau ikut ujian untuk masuk universiti dan lulus di fakultas teknik. Fakultas teknik, putriku? Ya Rabbana, aku tak sanggup membayangkan engkau menuntut ilmu bersama dengan ratusan anak laki-laki dan bukan satupun mahrommu?
Dalam silsilah keluarga kita, tidak satupun anak pempuan belajar ilmu teknik, anakku. Keempat kakakmu menimba ilmu di institut agama dan ilmu keguruan. Ya, silsilah keluarga kita adalah keluarga guru, anakku. Engkau kemukakan sejumlah alasan, bahwa Islam juga need architect, need teknokrat, Islam bukan untuk ibadah saja...Baiklah, aku sudah terlalu lelah menghadapimu, aku terima segala argumentasi dan pemikiranmu,putriku.. Dan aku lebih bisa menerima seandainya engkau juga mengenakan busana Muslimah saat memulai masa kuliahmu.



1995 Tahun ini tidak akan pernah kulupakan. Akan kucatat baik-baik...Engkau putriku, yang selalu kusebut namamu dalam doa-doaku, kiranya Allah S.W.T mendengar dan mengabulkan pintaku. Ketika engkau pulang dari kuliahmu; subhannalah! Engkau sangat cantik dengan jilbab dan baju panjangmu, aku sampai tidak mengenalimu, putriku. Engkau telah berubah, putriku.. Apa sesungguhnya yang engkau dapati di luar sana. Bertahun-tahun aku mengajarkan padamu tentang kewajiban Muslimah menutup aurat, tak sekalipun engkau cela perkataanku meski tak sekalipun juga engkau indahkan anjuranku.


Dua tahun di bangku kuliah, tiba-tiba engkau mengenakan busana takwa itu? Apa pula yang telah membuatmu begitu mudah menerima kebenaran ini? Putriku, setelah sekian lamanya waktu berlalu, kembali engkau mengajarkan padaku tentang hakikat dan makna bersyukur.
1997 Putriku, kini aku menulis dengan suasana yang lain. Ada begitu banyak idea tersimpan di hatiku melihat perubahan yang terjadi dalam dirimu. Engkau menjadi sangat sopan, bahkan terlihat lebih dewasa dari keempat saudarimu yang kini telah Kawen semuanya. Kini, hanya engkau aku dan ibumu yang mendiami rumah ini. Kurasakan rumah kita seolah-olah berpancarar cahaya setiap saat dilantuni tilawah panjangmu. Gemercik suara air tengah malam menjadi irama yang kuhafal dan pantas kurenungi. Putriku, jika aku pernah merasa bahagia, maka saat paling bahagia yang pernah kurasakan di dunia adalah saat ketika diam-diam aku melihatmu tengah menangis dalam sujud malammu.... Selalu kuyakinkan diriku bahwa akulah si pemilik mutiara cahaya hati itu, yaitu engkau putriku...


1998 Putriku, kalau saat ini aku merasa sangat bangga padamu, maka itu amat beralasan. Engkau telah lulus menjadi sarjana dengan predikat cum laude. Keharuan yang menyesak dadaku mengalahkan puluhan tanya ibumu, diantaranya; mengapa engkau tidak punya teman pendamping pria seperti kakak-kakakmu terdahulu? Engkau begitu sederhana, putriku, tanpa polesan apapun seperti lazimnya mereka yang akan berangkat wisuda, semua itu justru membuatku semakin bangga padamu. Entah darimana engkau bisa belajar begitu banyak tentang kebenaran, anakku...
Jika hari ini aku meneteskan airmata saat melihatmu dilantik, itu adalah airmata kekaguman melihat kesungguhan, ketegaran, serta prinsip yang engkau pegan teguh. Dalam hal ini akupun mesti belajar darimu, putriku... 1




Agustus 1999
Putriku, bulan ini usiaku memasuki bilangan enampuluh tiga. Aku teringat Rasulullah mengakhiri masa dakwahnya didunia pada usia yang sama. Akhir-akhir ini tubuhku terasa semakin melemah. Penyakit jantung yang kuderita selama bertahun-tahun kemarin mendadak kumat, saat kudapati jawaban diluar dugaan dari keempat saudarimu. Tidak satu pun dari mereka bersedia meneruskan perguruan yang telah ku pelihara selama puluhan tahun. Aku sangat faham, mereka tentu mempunyai pertimbangan yang lain, yaitu para suami mereka. Sedih hatiku melihat mereka yang telah kudidik sesuai dengan keinginanku kini seolah-oleh bersama sama menjauhiku. Jika aku menulis diatas tempat tidur rumah sakit ini, itu dengan kondisi sangat lemah, putriku. Aku tak tahu pasti kapan Allah memanggilku. Putriku....kutitipkan buku harianku ini pada ibumu agar diserahkan padamu. Aku percaya padamu...Jika aku memberikan buku ini padamu, itu karena aku ingin engkau mengetahui betapa besar cintaku padamu, mengapa dulu aku sering memarahimu..maafkan ayah, maafkan ayah ...putriku...


Kini hanya engkau satu-satunya penerusku...Aku percaya perguruan yang telah kubangun dengan tanganku sendiri ini padamu. Aku bercita-cita mengembangkannya menjadi sebuah pesantren. Engkau masih ingat padang tempat kita dulu bermain layangan? Itu adalah tanah warisan almarhum kakekmu.
Di padang itulah kurencanakan berdiri bangunan asrama tempat para santri bermukim. Engkau seorang architect, anakku, tentu lebih memahami bangunan macam apa yang sesuai untuk sebuah asrama pesantren... Kuserahkan sepenuhnya kepadamu, juga untuk mengelolanya nanti. Sebab aku yakin, dari tanganmu, dari hatimu yang jernih, dari perkataan dan tindakanmu yang selalu sejalan dengan kebenaran akan terlahir sebuah fauzan'adzima, kemenangan yang besar, seperti yang telah Allah janjikan, yakinlah, putriku...


Dalam diri dan jiwamu kini terhimpun beragam keilmuan dunia dan akhirat. Kini kusadari engkau bukan saja sekedar terlahir dari rahim ibumu, tetapi juga lahir dari rahim bernama Hidayah. Semoga Allah menyertai dan memudahkan jalan yang akan engkau lalui, putriku. Amien Ya Rabbal 'Alamiin.
12 Agustus 1999 Rabbi, jika airmata jatuh, bukan karena aku tidak mengikhlaskan ayahku Engkau panggil, tapi sebab aku belum mengenali ayahku selama ini, sepenuhnya. Sebab hanya seujung kuku baktiku padanya. Rabbi, perkenankan aku menjalankan amanah Ayah dengan segenap radhi-Mu. hanya Engkau..ya Mujib...

Bulan Ibadah


Rasulullah SAW bersabda: "Sendi-sendi Islam dan dasar agama ada tiga bagian. Siapa yang meninggalkan salah satu di antaranya, berarti dia telah ingkar akan dasar-dasar agama. Pertama, mengucap kalimat syahadat. Kedua, mengerjakan salat. Dan ketiga, menjalankan puasa wajib."

----------

Puasa adalah mengekang keinginan diri, yang tidak terdapat dalam ibadah lain. Selama berpakaian ihram ketika berhaji, misalnya, memang ada beberapa larangan, namun makan minum tetap dibolehkan. Ketika shalat, semua keinginan dilarang tapi hanya dalam waktu yang singkat. Sementara puasa tak hanya mengosongkan perut, namun juga menahan nafsu. Pengekangan inilah di antaranya yang mengandung hikmah serta rahasia yang tersembunyi. Karena kedudukan puasa yang seperti itu, Allah lalu menempatkannya sebagai ibadah yang istimewa. "Puasa itu untuk-Ku," firman Allah SWT, "maka Aku sendiri yang akan membalas-Nya'

Jadi dengan puasa, ada rahasia yang terjalin antara hamba dan Sang Khalik. Hanya Dia yang mengetahui rahasia itu. Semua amal ibadah untuk anak Adam. Sedang puasa, hanya ditujukan untuk Allah.

Tujuan puasa, antara lain, mendidik akal dan jiwa setiap muslim secara total. Dalam berpuasa diharapkan setiap muslim dapat menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Puasa ini mempertegas tuntutan Islam bahwa Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tak terjerumus ke api neraka. Jadi kalau mampu menahan diri hingga selesai puasa, maka seharusnya selamat pula dunia akhirat setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda: "Sendi-sendi Islam dan dasar agama ada tiga bagian. Siapa yang meninggalkan salah satu di antaranya, berarti dia telah ingkar akan dasar-dasar agama. Pertama, mengucap kalimat syahadat. Kedua, mengerjakan salat. Dan ketiga, menjalankan puasa wajib." Dari hadis tadi, jelaslah bahwa siapa yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan, maka rusaklah agamanya. Rusak agama berarti rusaklah imannya.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada para hamba di hari kiamat. Puasa berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menghalangi makan dan menghalangi syahwat-syahwatnya di siang hari, maka perkenankan aku memberi syafaat kepadanya.' Alquran berkata, 'Aku telah menghalangi tidurnya di malam hari, maka perkenankan aku memberi syafaat.' Kedua syafaat ini akan diterima oleh Allah SWT."

Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda: "Segala amal anak Adam dilipatkan menjadi 10 hingga 700 kali." Allah berfirman, "Kecuali puasa untuk-Ku. Aku yang memberikan pembalasan, karena ia telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya lantaran Aku." Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan oleh Abu Hurairah menjelaskan: Dalam surga itu ada sebuah pintu bernama Rayyan. Pada hari kiamat pintu itu berseru, "Di mana orang-orang yang berpuasa?" Apabila yang berpuasa telah masuk, pintu itu ditutup kembali.